WERKSTUK
Hibiscus
rosa-sinensis L.
( Kembang Sepatu )
’’Karya Tulis ini Disusun guna
Syarat Mengikuti Responsi dan sebagai Tugas Akhir Praktikum Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan I’’
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIA AGUSTINA
NIM : 11017006
ASISTEN :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik, dan
Hidayah-Nya sehingga karya tulis ini
yang di buat sebagai tugas akhir praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I
selesai. Karya tulis ini diajukan kepada Laboratorium Biologi Universitas Ahmad
Dahlan untuk memenuhi tugas sebagai persyaratan mengikuti ujian Responsi
Struktur Perkembangan Tumbuhan I. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Bu
Zuchrotus Salamah, M.Si selaku dosen mata kuliah Struktur Perkembangan
Tumbuhan I dan dosen pembimbing Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I,yang
selalu memberikan arahan dan informasi yang berkaitan dengan praktikum.
2.
Mbak Atun,Mbak Indri dan Kak Ageng,
selaku Asissten Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I yang selalu
mendampingi dan memberikan bimbingan saat praktikum.
3.
Orang tua tercinta yang senantiasa
memberikan Do’a dan dukunganya.
4.
Teman-teman yang telah banyak memberikan
motivasi dalam penyelesaian laporan ini.
Disadari bahwa
karya tulis ini jauh dari sempurna,masih banyak kekuranganya.Untuk itu kritik
dan saran selalu diharapkan dari kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya
tulis ini dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin
ya Robbal ‘alaamiin.
Yogyakarta,19
Juni 2012
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrohmanirrrohim...........
Werkstuk
dengan judul Hibiscus rosa-sinensis ini
disusun sebagai syarat mengikuti responsi dan tugas akhir praktikum Struktur
Perkembangan Tumbuhan I di Laboratorium
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta.
Telah
disetujui dan disahkan oleh asisten pembimbing pada tanggal : 19 Juni 2012
Yogyakarta,
19 Juni 2012
Mengetahui,
Asisten
pembimbing Praktikan
( ) (
Ria Agustina )
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………………….. i
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………… ii
HALAMAN
PENGESAHAN ………………………………………………….... iii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………….……….. iv
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Penyebaran
……………………………………………………… 1
B. Nilai
Ekonomis & Aspek Farmakologis………………………………. 2
BAB II. DETERMINASI DAN
KLASIFIKASI
A. Determinasi………………………………………………………......... 3
B. Klasifikasi………………………………………………………............ 3
BAB III. HABITATIO
A.
Habitus……………………………………………………..................... 4
B.
Habitat…………………………………………………..……................4
BAB IV. DESKRIPTIO
A.
Organa Nutriva ………………………………………………………....5
1.
Akar (Radix)…………………………………………………….............5
2.
Batang (Caulis)…………………………………………………..……....5
3. Daun
(Folium)………………………………………………………........5
B.
Organa Reproduktiva ……………………………………………………5
1.
Bunga (Flos)…………………………………………………….........6
2.
Buah (Fruktus)…………………………………………………..……7
3. Biji
(Semen)………………………………………………………......7
BAB V. RINGKASAN……………………………………………………................8
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………..............9
LAMPIRAN
………………………………………………………………................10
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Penyebaran
Hibiscus rosa-sinensis secara
historis luas dalam budidaya seluruh Asia tropis. Ini adalah salah satu yang
paling variabel dari semua spesies Hibiscus
budidaya.Tanaman tegak yang tersedia yang tumbuh cukup tinggi untuk berfungsi
sebagai penahan angin. Tanaman lebih kompak diselenggarakan sebagai lindung
nilai dan memerlukan pemangkasan sering. Hibiscus
rosa-sinensis dianjurkan sebagai tanaman xeriscape karena toleransi
kekeringan moderat setelah itu didirikan. Pembiakan selektif spesies ini telah
menghasilkan bentuk bunga, termasuk merah, putih, kuning, atau oranye flowrers,
kelopak tunggal atau ganda,
bunga warna tersedia dalam bentuk baik tunggal dan ganda. Double-berbunga bentuk yang dihasilkan dengan mengubah struktur serbuk sari disebut memproduksi benang sari ke kelopak, yang dicapai oleh perubahan organ-identitas gen yang mengontrol perkembangan bunga (Anonim 1,2012).
bunga warna tersedia dalam bentuk baik tunggal dan ganda. Double-berbunga bentuk yang dihasilkan dengan mengubah struktur serbuk sari disebut memproduksi benang sari ke kelopak, yang dicapai oleh perubahan organ-identitas gen yang mengontrol perkembangan bunga (Anonim 1,2012).
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak
ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar,
berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu (Anonim 2,2010).
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa
sinensis mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung
saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung
tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C (Anonim 3,2009).
B. Nilai Ekonomi dan Aspek Farmakologis
Bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
memiliki potensi ekonomis yaitu dimanfaaatkan sebagai minuman berkhasiat
yang dikemas secara menarik dan tidak terkesan seperti obat pada umumnya yang
berbentuk tablet. Jika dibandingkan dengan minuman celup lain seperti teh
sariwangi, bunga sepatu celup selain memiliki kandungan gizi yang bermanfaat
menyembuhkan penyakit kanker juga dapat membantu dalam mengatasi limbah daun
bunga sepatu yang tidak dimanfaatkan.Potensi ekonomis yang lain juga dapat
dilihat dari harga per biji bunga sepatu celup yang setara merk yang umum di
masyarakat yaitu teh sariwangi. Berdasarkan asumsi bahan baku yang dibutuhkan,
dalam setiap daun bunga sepatu celup membutuhkan biaya sebesar Rp 600. Sehingga
sangat diharapkan peranan dari masyarakat sebagai sasaran dalam terwujudnya
gagasan ini untuk lebih mengupayakan pemanfaatan limbah daun bunga sepatu
sebagai suatu yang memiliki nilai ekonomis yaitu bunga sepatu celup
(Risya,2010).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis karena tanaman ini mengandung :
bunganya mengandung hibisetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung
Ca-oksalat, peroxidase, lemak dan protein ,dimana kandungan tersebut dapat
menyembuhkan berbagai penyakit ,seperti:
1.
Obat sakit panas: Akar
ditumbuk halus, kemudian direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang
setengah jam, lalu airnya disaring dan kemudian diminum.
2.
Batuk sariawan: Daunnya direbus dalam air yang mendidih
selama lebih kurang seperempat jam, disaring dan kemudian airnya diminum.
3.
Bronkhitis : Bunganya direbus selama lebih kurang
seperempat jam, kemudian airnya disaring lalu diminum.
4.
Gonnorhoea: Bunganya direbus selama lebih kurang
seperempat jam, kemudian airnya disaring lalu diminum, air yang telah disaring
setelah didiamkan selama sat malam (diembun-embunkan) lalu diminum.
5.
Gondok: Akar diserbukkan dan direbus dalam air yang
mendidih selama lebih kurang setengah jam, dapat digunakan sebagai obat
kompres.
6.
Sakit kepala: Serbuk daun direbus selama lebih kurang
setengah jam dapat dipergunakan sebagai obat kompres (Dalimartha,1999).
BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
A. Determinasi
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-156b-162b-163b-167b-169b-171a-172b-173b-174b-176a…………………….75.
Malvaceae-3b………………….5. Hibiuscus-3a…..…………Hibiscus rosa-sinensis (Steenis,2003).
B. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Dilleniidae
Ordo :
Malvales
Familia :
Malvaceae
Genus :
Hibiscus
Species :
Hibiscus rosa-sinensis
(Steenis,2003).
BAB III
HABITATIO
HABITATIO
A. Habitus
Tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan tanaman
yang berhabitus perdu dengan periodesitasnya yang menahun. Tanaman bunga sepatu
memiliki perakaran yang tunggang. Batang pada tanaman ini mempunyai percabangan
yang simpodial yaitu batang utamanya sulit ditemukan, arah tumbuh batangnya
adalah tegak lurus dengan bentuk batang yang bulat, batang tanaman kembang
sepatu memiliki permukaan yang cukup kasar. Untuk bagian daunnya, tata letak
daun pada tanaman kembang sepatu adalah berselang-seling, daunnya tidak
mempunyai bagian yang lengkap yaitu tidak mempunyai pelepah daun, bentuk dairi
daunnya adalah bulat telur dengan pangkal yang tumpul dan ujung yang meruncing,
tepi daunnya bergerigi dan pertulangan daunnya adalah menyirip. Sifat bunganya
sempurna dengan sifat buahnya yang sejati yang berupa bakal buah yang terdapat
di dalam bunga. Pada tanaman kembang sepatu terdapat alat tambahan pada bagian
batangnya yaitu daun penumpu
(Robby,2004).
B. Habitat
Tanaman Hibiscus rosa-sinensis tumbuh
pada ketinggian 1000-800 m di atas permukaan laut. Dengan curah hujan tahunan
1000 mm/ tahun. Suhu udara lingkungan berkisar 24˚-27˚C, dengan kelembaban
sedang dan penyinaran tinggi. Syarat tekstur tanah lempung berpasir, liat
berpasir, dengan kedalaman air tanah di atas 50 cm dari permukaan tanah.
Tanaman ini diperbanyak dengan stek dan cangkok. Penanaman dilakukan dengan
membuat lubang 30 cm x 30 cm x 30 cm, dengan jarak tanam 3 m x 3 m
(Herbal,2010).
BAB IV
DESKRIPTIO
A.Organa Nutriva
1. Akar (Radix)
Hibiscus rosa-sinensis memiliki akar tunggang (radix primaria) dengan warna coklat muda.
2. Batang
(Caulis)
Memiliki sifat batangberkayu (lignosus)
,dengan bentuk batang bulat (teres).Sifat
permukaan batangnya kasar di lengkapi daun penumpu yang disebut stipula.Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan diameter diameter ± 9
cm.Ketika masih muda,batang berwarna
ungu namun setelah tua batang berwarna putih kotor.Percabangan batang
simpodial,yaitu batang pokok sukar di tentukan,karena dalam perkembangan
selanjutnya batang kalah cepat pertumbuhannya dengan cabang.
3.
Daun (Folium)
Hibiscus rosa-sinensis memiliki pertulangan daun menyirip dengan daun gelap hijaun dengan panjang
10-16 cm, lebar 5-11 cm.Tepi daun (margo)
yang bergerigi (serratus),daun
tidak lengkap karena tidak mempunyai pelepah daun (upih/vagina).
Daun penumpu berbentuk garis.Mempunyai tata letak daun tersebar yang
berselang-seling dan mempunyai daun penumpu (stipula).Bangun daunnya (circumsriptio) bulat telur (ovatus),dengan
ujung daun (apex) meuncing dan pangkal daun (basis) yang tumpul (obtusus). Permukaan
helaiannya licin (laevis) (Nirmala,2010).
B.
Organa
Reproduktiva
1.
Bunga (flos)
Bunga Hibiscus rosa-sinensis berbentuk terompet dengan diameter
bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar
bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Hibiscus rosa-sinensis memiliki
bunga tunggal atau dalam pembungaan stimosa, berdiri sendiri di ketiak
atau sedikit menggantung. Bunga berukuran cukup besar dan pada bagian luar
lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak
yang disebut kelopak tambahan. Daun mahkota cukup lebar dengan jumlah yang
lebih dari empat, bebas satu sama lain tetapi pada pangkal seringkali
berlekatan dengan buluh yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya. Daun
mahkota berbentuk telur terbalik, bentuk baji dengan panjang 5,5-8,5 cm,
berwarna merah dengan noda tua pada pangkal, berwarna daging, oranye atau
kuning. Benang sarinya banyak dan berlekatan membentuk suatu kolom yang
berongga yang menyelubungi putik. Tabung benang sari sama panjang dengan
mahkota. Bakal buah beruang 5.
Hibiscus rosa-sinensis yang
bunga tunggal,berbentuk terompet dengan letak di ketiak daun serta kelopak yang
dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis
kelopak bunga. Daun mahkota tepinya
rata. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan
hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari
berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tangkai putik pada ujungnya
membelah menjadi 5 cabang yang cukup dalam atau dengan 5 kepala putik yang
menjauh satu terhadap yang lain. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima.Memiliki banyak benang
sari dengan tangkai sari berwarna merah,kepala sari kuning,putiknya berbentuk
tabung dan kepala putik berwarna merah. Benang sari bersatu dalam tabung
yang panjang. Kepala sari berruang 1. Tangkai sari saling berlekatan
seluruhnya atau sendirian pada pangkalnya hingga membentuk tiang atau tabung
(berberkas 1) kadang-kadangsalah satu dari benang sarinya lepas (berberkas 2)
atau hanya yang paling dalam.
Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga
sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas
hingga musim gugur.
2.
Buah (Fruktus)
Hibiscus rosa-sinensis memiliki buah kecil yang lonjong seperti kapsul, kering
berpisah lima yang berisi hingga tiga biji, masing-masing berbentuk ginjal dengan panjang 2,5 cm dan diameter ± 4 mm.Pada saat masih
muda,buah berwarna putih namun setelah tua berwarna coklat. Sifat
buahnya buah sejati.
3. Biji (
Semen)
Hibiscus
rosa-sinensis memiliki biji yang pipih dan berwarna putih.
BAB V
RINGKASAN
RINGKASAN
Hibiscus
rosa-sinensis secara historis luas dalam budidaya seluruh Asia
tropis.Kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari
Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan
subtropis.
Tanaman Hibiscus
rosa-sinensis tumbuh pada ketinggian 1000-800 m di
atas permukaan laut. Dengan curah hujan tahunan 1000 mm/ tahun. Suhu udara
lingkungan berkisar 24˚-27˚C,
Tanaman bunga sepatu merupakan tanaman
yang berhabitus perdu dengan periodesitasnya yang menahun. Tanaman bunga sepatu
memiliki perakaran yang tunggang. Batang pada tanaman ini mempunyai percabangan
yang simpodial yaitu batang utamanya sulit ditemukan, arah tumbuh batangnya
adalah tegak lurus dengan bentuk batang yang bulat. Hibiscus
rosa-sinensis memiliki akar tunggang (radix primaria)
dengan warna coklat muda. Hibiscus rosa-sinensis memiliki pertulangan daun menyirip dengan daun gelap
hijaun dengan panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm.Tepi daun
(margo) yang bergerigi (serratus).Berbunga tunggal
bernbentuk terompet dengan buah kecil yang lonjong berdiameter ±
4 mm.Ketika masih muda,bunga berwarna putih,namun setelah tua bunga berwarna
coklat.Bijinya pipih dan berwarna putih.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar-gambar...
masukkan dapusnya
BalasHapus