Kamis, 01 Maret 2012

Filum Cnidaria

Mengenal Phylum Coelenterata (Cnidaria)

coelenteratacoelenterata
Karang yang ada di pantai tebentuk dari kerangka luar tubuh salah satu jenis coelenterata.Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Coelenterata meliputi ukurang, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.Ada yang penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea.Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau polip.Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-lengan” (tentakel).Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang memanjang.
Struktur dan fungsi tubuh
Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol.Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis.Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut.Mulut dikelilingi oleh tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan
karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).
Cara hidup
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
Klasifikasi
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
Hydrozoa
obeliaHydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria.Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang.Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral.Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral tersusun dari zat kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).
Peranan Coelenterata dalam Kehidupan Manusia
terumbu-karangterumbu-karang
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.
tambahan ..
PORIFERA DAN COELENTERATA
1.       CIRI MORFOLOGI DAN ANATOMI PORIFERA DAN COELENTERATA !
Ciri morfologi:
  1. Porifera
Ciri utama porifera memiliki lubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran. Air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang Ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut Oskulum.
Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut Koanosit atau Sel Leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan.Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka Þ pencernaan Intrasel.
Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut Spongin dan terdiri dari duriyang disebut Spikula.
  1. Coelenterata
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri anatomi:
  1. Porifera
  1. memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
  2. pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
  1. coelenterata
Ciri anatomi coelenterata adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas.
2.       CARA HIDUP PORIFERA DAN COELENTERATA !
Porifera
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
Coelenterata
Coelentera hidup secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil lainnya yang berada di air. Coelenterata lumpuhkan mangsanya dengan menggunakan tentakelnya yang memiliki sel knidosit. Setelah mangsanya itu lumpuh, tentakel menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar. Sebagian besar hidup berkoloni atau soliter. Coelenterata yang berbentuk polip hidup soliter atau berkoloni di dasar air. Polip tidak dapat berpindah tempat. Sedangkan coelenterata yang berbentuk medusa dapat melayang bebas di dalam air.
3.       Jelaskan cara reproduksi Porifera dan Coelenterata !
Porifera
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
Coelenterata
Reproduksi pada coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas berupa polip yang hidup berkoloni di dasar air. Sedangkan reproduksi seksual pada coelenterata dilakukan dengan pembentukan gamet. Gamet dihasilkan oleh selurh coelenterata berbentuk medusa dan beberapa berbentuk polip.
4.       KLASIFIKASI PORIFERA DAN COLENTERATA !
Porifera
Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Coelenterata
Hydrozoa
Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.

Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria.Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang.Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral.Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral tersusun dari zat kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).
5.       PERAN PORIFERA DAN COLENUITERATA !
Porifera
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
Coelenterata
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.
6.       PERBANDINGAN FASE POLIF DAN FASE MEDUSA !
Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip dan Medusa.
A.  Polip adalah bentuk kehidupan Coelentarata yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya yang berbeda fungsinya yakni ada polip untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan yakni gastrozoid.
B.  Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat  berenang bebas.
Jadi, bedanya di :
– Bentuk tubuh, dimana Medusa berbentuk seperti payung / parasut, dan Polip yang berbentuk          silindris
– Polip menempel di tempat yang tetap, Medusa dapat berenang bebas.

7.       PROSES METAGENESIS AURELIA AURITA DAN OBDIA SP !
Aurelia Aurita
Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina.Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis. Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia.
Obelia sp
metagenesis terjadi antara fasa vegetatif adalah dalam bentuk polip, dan satu generatif adalah dalam bentuk medusa. Medusa memiliki bentuk seperti dan payung, aktif berenang dan menghasilkan gamet. medusa Male memproduksi sel sperma, sedangkan satu perempuan menghasilkan sel telur (ovum).
sel sperma akan dirilis dan berenang ke ovarium, dimana sel telur yang dihasilkan. Hasil pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva yang disebut planula. Planula akan meninggalkan induk betina dan berenang untuk mencari tempat untuk menempel pada dan berkembang menjadi polip baru. Metagenesis juga terjadi pada tanaman, seperti lumut dan ferms. Fase generatif dalam lumut dan pakis disebut fase gametofit, sementara fase vegetatif disebut fase sporophyte.





Filum Porifera


Diposkan oleh BELAJAR TERUS BIOLOGI di 12:06
Porifera adalah hewan berpori ,  phorus : lubang kecil atau pori, 
dan ferre : mempunyai. Sering disebut juga hewan spon (sponge)
Pori-pori yang terdapat dalam tubuh Porifera terbentuk karena
pada tubuh porifera terdapat kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan 
air dalam tubuhnya. 
Ciri-ciri :
- Habitat di laut di kedalaman 3,5 m, ada satu famili yang hidup di air
  tawar yaitu spongilidae
- hewan multiseluler atau bersel banyak dan masih primitif atau hewan 
  sederhana sehingga sering disebut  Metazoa
- struktur tubuh diploblastik aselom
- reproduksi : - Vegetatif (membentuk tunas)  atau kuncup. 
                        Kuncup yang terbentuk dapat langsung dilepaskan, 
                        tetapi dapat pula tetap melekat membentuk suatu 
                        kelompok besar. Reproduksi aseksual lain dapat 
                        terjadi jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, 
                        misalnya dalam kondisi kekeringan atau dingin. 
                        Dalam kondisi tersebut, porifera dapat membentuk 
                        gemmulae atau butir benih. Jika Porifera mati, 
                        gemmulae ini akan keluar dan tumbuh menjadi individu baru. 
                     -  generatif  terjadi dengan cara penyatuan sperma dan ovum. 
                        Pada Porifera, ovum dan sperma diproduksi oleh induk yang 
                        sama (hermaprodit). Sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari 
                        induk yang sama, tetapi dibuahi oleh sperma dari induk yang 
                        berbeda.
                      Sel yang berperan dalam pembentukan tunas dan gamet adalah 
                      sel arkeosit

STRUKTUR ANATOMI PORIFERA
(a) struktur tubuh  (b) sel-sel penyusun tubuh   (c)  sel koanosit
 bagian-bagian tubuh porifera:
 - epidermis : bagian luar tubuh tersusun oleh sel-sel pinakosit, pada 
                   bagian tertentu membentuk pori (porosit), pori-pori 
                   tersebut membentuk saluran yang disebut poriostum.
 - mesoglea/ : bagian tengah tubuh tersusun oleh :
   mesenkim              
                    - sel koanosit     : sel bersilia berfungsi untuk menangkap 
                                             dan mencerna partikel makanan
                    - sel amoebosit  :  berfungsi untuk mengedarkan zat makanan
                                             yang sudah dicerna oleh sel koanosit
                    - sel skleroblas   :  sel yang membentuk matrik berupa  spikula
                                             dan spongin yakni bagian yang menyokong       
                                             tubuh porifera.
                                             Spikula tersusun oleh senyawa kalsium karbonat
                                             atau silikat, sedangkan spongin tersusun dari 
                                             serabut-serabut spongin yang lunak, berongga 
                                             seperti spon,
                    - sel arkeosit     :  berasal dari sel embrionik amoebosit yang 
                                             berperan dalam proses reproduksi/regenerasi
- rongga      : membentuk spongosoel yang merupakan muara dari poriostum.
                    Berfungsi menyalurkan air dari poriostum ke saluran pengeluaran
                    yaitu oskulum
                   Saluran yang terbentuk pada tubuh porifera memiliki berbagai 
                    tipe yaitu askon, sycon dan rhagon (leucon)
Tipe-tipe saluran air pada porifera : 
1. Tipe Askon : 
    sistem saluran air yang paling sederhana, secara berurutan terdiri 
    atas ostium, spongiosel, dan oskulum. Tipe ini adalah tipe paling 
    sederhana.bentuk porifera seperti jambangan bunga. Air yang 
    masuk melewati saluran yang langsung terhubung dengan spongosol 
    lalu keluar melalui oskulum. Saluran ini pendek dan tidak memiliki 
    cabang maupun lekuk-lekuk.  
    Contohnya: Leucosolenia dan Clatharina blanca
2. Tipe Sikon : 
    saluran airnya meliputi ostia, saluran radial yang tidak bercabang, 
    spongiosel, dan oskulum. Tipe ini air yang melalui ostium kemudian 
    masuk ke spongosol melalui saluran yang bercabang-cabang. 
    Setelah itu air akan keluar melalui oskulum.  
    Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum. 
3. Tipe Leukon (rhagon) : 
    tipe terumit. Salurannya terdiri atas ostia, saluran radial yang 
    bercabang-cabang, spongiosel, dan oskulum. Tipe ini adalah tipe 
    yang paling kompleks. Air masuk melalui ostium menuju ke 
    rongga-rongga bulat yang saling berhubungan. Dari rongga ini 
    barulah mengalir menuju spongosol dan keluar melalui oskulum 
     Contohnya: Euspongia officinalis dan Euspongia mollissima.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvjon1M5Y0w3VB_hgNmJOBDAD_kB_34KFbb13EUw1RC-G1bqSqO2O80rI0GaVPlkjuUR3gc4FT4zDQUK31jLbR3Dl9XJZkM4cCyocqjMwCz23QO-jZu9HaRP94l6TZeJngV-5W3DaYjGY/s1600/gbr3ok.jpg
berbagai tipe saluran air pada porifera







Klasifikasi Porifera
Porifera dikalasifikasikan berdasarkan senyawa penyusun rangka 
tubuh (spikula)
1. Kalkarea : 
    tubuhnya tersusun dari zat kalsium karbonat (kapur), 
    memiliki ukuran tubuh kecil, dan hidup di laut dangkal. 
    Contohnya : Klathrina blanca dan Sycon gelatinosum.
2. Heksaktinelida : memiliki rangka tubuh dari zat silikat. 
    Contohnya : Pheronema sp
3. Demospongiae : ada yang tidak mempunyai rangka 
    atau mempunyai rangka dari serabut spongin (zat tanduk), 
    dan ada juga yang tersusun dari serabut spongin dan zat silikat. 
    Contohya:  a. rangka tersusun dari spongin :
                      - Euspongia officinalis, 
                      - Euspongia mollisima
                      - Spongila carteri  
                   btanpa rangka tubuh :
                       - Poterion sp 
                       - Oscarella sp.
                   c. rangka dari spongin dan silikat
                       - Corticium candelabrum  
TABEL KLASIFIKASI PORIFERA

Perbedaan
Calcarea
Hexactinellida
Demospongia
 
Penyusun kerangka tubuh
Spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat.
Spikula yang mengandung silikat atau kersik (SiO2). Ujung spikula berjumlah 6.
Serabut spongin atau campuran spongin dan zat kersik.

Ukuran tubuh
Tinggi kurang dari 10 cm.
Tinggi rata-rata 10-30 cm.
Tinggi dan diameter mencapai lebih dari 1 m.

Warna
Pucat
Pucat
Cerah, mengandung pigmen pada amoebosit yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari sinar matahari.

Bentuk tubuh
Seperti vas bunga, kendi, dompet, atau silinder.
Seperti vas bunga atau mangkuk.
Tidak beraturan dan bercabang.
Tipe saluran air
askon
Tipe sikonoid
Tipe leukonoid

Habitat
 Laut dangkal
 
Kedalaman laut 200 - 1.000 m.
Laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ek4gWt0ipZoYKWTKxGDs6v9PWpN2s3ThyphenhyphenH6aZF7zSxvjh0sKiw1mfz1-Ho8bYZJrISrtwuIi-MlAyBCverKMzC-5NNwIj8l3jLk4jfAfMUvSCPXjdpPetibQvfN-SzBwuYJC9gURvUw/s400/tipe+spikula.jpg
berbagai bentuk spikula







Peranan Porifera
-  dimanfaatkan sebagai alat pembersih (penggosok) alami  
-  pengisi jok (tempat duduk) kendaraan bermotor
Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa 
   digunakan untuk mencuci 
Euspongia mollisima biasa digunakan sebagai alat 
   pembersih toilet yang harganya mahal.  
-  Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. 
-  Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai 
   pertahanan diri. Senyawa tersebut ternyata berpotensi sebagai 
    bahan obat-obatan. 
Petrosia contegnatta mengahsilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat 
   sebagai obat anti kanker, sedangkan  diambil dari 
-  Cymbacela obat anti-asma  
-  Luffariella variabilis sponnya menghasilkan senyawa bastadin, 
  asam okadaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.

Gambar berbagai contoh Porifera

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYoKQleZLbV4IJcPvjAAol3T0rtzjsxmBnzClCbJw83RGpERFuQy1uoB2Y6e-MCHoX1J3ftyOODoEm94vAa3Bg2kHe-oEAp4Zr_OcLq38Ri4lfzIFAP8UnW9KSsIvzMwNfi-QBjpppkR8/s400/demospongia_haliclona.jpg
Demospongia





Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIQnjTEtJs_e1GkaKAQcxxmacTrKSpoNBF7-4VWr32x8tMzUzUMCaaVWKs-gr_ixn0dfHb3FPpaOO2fgWJzL4vVsJfzj85Eioe4HndNCgNfp7Xto_ennFrfce3bCgztAO_7LPYDDmTn04/s400/gbr4grantia%255B1%255D.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTfijb7Go_fYo9Fl-ceafRiEBPfqr8oVqHGqRQULu-It6gqnF4gh20LRme6ETS-4K8e0VcPvM3sS5ULMkd234UKpTbG1VNHnx73z3DP_EEZwZSqDh8ajSE65Nf6dlaSxMA9DNsox6Hsyw/s400/gbr4leucetta%255B1%255D.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyXT46nGt6F4Mmzgj7yXwalkyF-rS2ILPfE9Cd7gfEgzjGjrN8mXlBzXvvo2A3r32oBpcXOUiEoNlZoGEgDDGKsVgO7FKYqSHWeCM4SeiH0DjpeoPZ1ZfOnpsmU6OA3bfWshhOZZpCpWA/s400/gbr4nipathes%255B1%255D.jpg

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwQst28KXE7oCzdB4U9J_Cwkjug76d0zcujpXWj1Gua4dhOtykot0eg5er2tSeG5J4UqtZIgiHlXBjMFk34j2bZ7tEi1dsnCpyeqzIWfoH-yDmcJlqRTNGhAL0OD-1twsWN_2VSBVNT5o/s400/rigida.jpg
Rigida

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikvmpGpWm4jtYkjOQXDjWRy7HYIa1X-_4c2mQSvQmw4hElR1pOD2mctTOx3JSGbgMWmBdAatZyhoghWKYTxgIjLT1cE5uNrrJWL8PIJwk5HzafEQDzQeKOIOPrS2gm8bdI-Q5PfwFGGgk/s400/Aplysina+aerophoba.jpg
Aplysina aerophoba

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrZ62X6HmaS6rWFucSIC_y6BY8CmBaDFBRDhWccdYIRPJv0WPICCCwbYr77yJSyE2W8B6P2m4gvlvubxLOOq_an81xrwD0E01x-MQofpa3XNw_RxomCoFuhMMgCiiz1uFbFWrKYli30uM/s400/oscarella-lobularis-b32-15-600x400.jpg
Oscarella lobularis

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWs6Hf28UkW6aUnVF04PPXprL3xIOvnLjgdb-aO3Mh6FyJ3OI9_TOwdQIoSz-ctEZe3kg_5pl_FInDFOe38KlKSeH4S76sGCx3OMF3qwrFZDx1C37-kzrLdIzDmCpG7KBrUAUoNh7Sn4Y/s400/Luffariella+variabilis.jpg
Luffariella variabilis

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHmOXxTahO1IEfXkB06IXlCJyWA5KW2jTxdc_w3x-EraH8b9KCZoTBRc8V-8_-SrTV3nvyIm73wc1sbXGHs6FYbhzhGTNRXLhl-xgnhTbahjq9D5_S2b8uhdHmootpM72JueR931eZs5s/s320/18308_corticium-candelabrum.jpg
Corticium candelabrum

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkHH-mspPYZDV7ltD-eMQyRDGGmuiITGpK-2YYTLCtdoKDFNm7yd3xF2j_z0wFAw5L_yS0Z7XcUfgdl-nefrVMlSLy-hdoG2d0zQHqRgbq0OO3G2IsQXaFD5A4XErKyvxxw1Mh7Oeq9xY/s400/33-02-SpongesCollage.jpg
sycon
Bottom of Form